Penyuluhan Kesehatan Tentang Seks Bebas Pada Remaja SMP Negeri 4 Sigi
DOI:
https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i4.51Keywords:
Remaja, Seks BebasAbstract
Setiap tahun di Amerika Serikat, lebih dari 400.000 anak dilahirkan oleh ibu remaja yang beresiko tinggi mengalami kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan meninggal saat melahirkan. Selain itu, kehamilan di usia remaja berdampak terhadap rendahnya pendidikan karena putus sekolah, masalah kesehatan mental dengan risiko tinggi harga diri yang rendah dan gejala depresi. Hasil SDKI 2017, dari remaja yang telah melakukan hubungan seksual pra nikah (59%) wanita dan (74%) pria melaporkan pertama kali melakukan hubungan seksual pada usia 15-19 tahun. Alasan melakukan hubungan seksual pertama kali dari 54% wanita dan 46% pria adalah saling mencintai, penasaran ingin tahu, terjadi begitu saja, dan terpengaruh teman. Pergaulan yang salah akan berdampak terhadap perilaku seks bebas. Peran orang tua sangat penting untuk mencegah hal tersebut tidak terjadi. Tetapi kenyataan yang banyak ditemukan bahwa karena kesibukan orang tua anak merasa kurang diperhatikan, terbatasnya waktu dalam memberikan pengawasan sehingga banyak anak remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas. Selain itu, pengaruh lingkungan (teman sebaya) dapat memberikan dampak negatif. Berdasarkan hal tersebut maka telah dilaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran remaja di SMPN 4 Sigi tentang seks bebas. Melalui pengabdian kepada masyarakat diharapkan remaja di SMPN 4 Sigi dapat mengetahui dan memahami mengenai seks bebas meliputi pengertian, penyebab, bahaya dan pencegahannya.
Downloads
References
Allison, S., Bauermeister, J., SLightfoot, B., Mustanski, B., Shegog, R., & Levine, D. (2008). The Intersection of Youth, Technology, and New Media with Sexual Health: Moving the Research Agenda Forward. NIH Public Access, 23(1), 1–7. https://doi.org/10.1038/jid.2014.371
BKKBN. (2017). Survei Demografi Dan Kesehatan : Kesehatan Reproduksi Remaja 2017. Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional, 1–606. file:///E:/JURNAL RENY/Jurnal pendukung/Seks Bebas/Laporan-SDKI-2017-Remaja.pdf
Diana, A., Yuviska, I. A., Iqmy, L. O., & Evayanti, Y. (2020). Penyuluhan tentang bahaya seks bebas mempengaruhi pengetahuan remaja. Kebidanan Malahayati, 6(1), 99–103. http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kebidanan/article/view/1732
Guse, K., Levine, D., Martins, S., Lira, A., Gaarde, J., Westmorland, W., & Gilliam, M. (2012). Interventions using new digital media to improve adolescent sexual health: a systematic review. Journal of Adolescent Health. http://www.jahonline.org/article/S1054-139X%2812%2900135-8/abstract
Keswara, U. R., & Wardiyah, A. (2017). Penyuluhan Tentang Mengenal Bahaya Seks Bebas Bagi Kesehatan Reprodukdi Remaja Di Smp Negeri 14 Bandarlampung. Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat, 41(2), 84–93. ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kreativitas/article/download/35/pdf
Levine, D. (2011). Using Technology, New Media, and Mobile for Sexual and Reproductive Health. Sexuality Research and Social Policy, 8(1), 18–26. https://doi.org/DOI: 10.1007/s13178-011-0040-7
Strasburger, V. C., & Hogan, M. J. (2013). Children, adolescents, and the media. Pediatrics, 132(5), 958–961. https://doi.org/10.1542/peds.2013-2656
Sugiyanto. (2019). BAHAYA SEKS BEBAS PADA REMAJA. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/BAHAYA SEKS BEBAS PADA REMAJA.pdf
Widdice, L. E., Cornel, J. L., & Liang, W. (2006). Having Sex and Condom Use: Potential Risks and Benefits Reported by Young, Sexually Inexperienced Adolescents. Journal of Adolescent Health, 39(4), 588–595. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2006.03.016

Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Freny Ravika Mbaloto, Diah Fitri Purwaningsih, Mutmainnah HS

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.