Peningkatan Pemahaman PUIL 2000 dan Perhitungan Iluminasi pada Museum Deli Serdang

Authors

  • Rahmaniar Rahmaniar Teknik Elektro, Universitas Pembangunan Panca Budi
  • Siti Anisah Teknik Elektro, Universitas Pembangunan Panca Budi
  • Agus Junaidi Teknik Elektro, Universitas Negeri Medan

DOI:

https://doi.org/10.31004/abdidas.v2i3.326

Keywords:

pengabdian kepada masyarakat, PUIL 2000, museum Deli Serdang

Abstract

Museum sebagai satu bagian cagar budaya di kawasan Deli Serdang, Sumatera Utara menjadi objek wisata penting masyarakat sekitar Sumatera Utara. Museum memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat tentang peristiwa melalui peninggalan sejarah masa lalu dengan benda-benda koleksi dalam bentuk benda-benda seni budaya yang mengandung nilai keindahan estetika dan unik, merupakan penawar bagi para pengunjung yang berwisata. Universitas Pembangunan Panca Budi dan Universitas Negeri Medan melalui kolaborasi kerja sama antar dosen pada kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) mengambil peran bekerjasama dengan pengelola Museum melaksanakan kegiatan implementasi teknologi bidang teknik elektro untuk melakukan penguatan terhadap penggunaan peralatan listrik bagi pengelola gedung budaya. Museum diresmikan sejak tahun 2003, saat ini telah beroperasi 18 tahun, tentu membutuhkan peninjauan kembali terkait kuat penerangan lampu yang sangat menyentuh estetika, kenyamanan dan keamanan kelistrikan ruang gedung dilakukan dengan metode pengukuran menggunakan lux meter. Sedangkan penguatan pemahaman tentang keamanan listrik dilakukan dengan sosialisasi standar PUIL 2000 kepada operator gedung yang mengelola kelistrikan. Kedua metode digunakan dalam kegiatan ABDIMAS tersebut menghasil rata-rata pengukuran kuat penerangan di lantai 1, lantai 2 dan lantai 3 masih memenuhi standar SNI 16 -7062-2004, dan pemahaman operator terkait PUIL 2000 pada bagian sistem kelistrikan tentang instalasi listrik gedung, pada tingkat pemahaman 82,1% pada katagori baik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Standarisasi Nasional. (2000). Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000). DirJen Ketenagalistrikan, 2000(Puil), 1–133.

Brown, K., & Mairesse, F. (2018). The definition of the museum through its social role. Curator: The Museum Journal, 61(4), 525–539. https://doi.org/10.1111/cura.12276

Cong, C., Xiangzhao, M., Xing, L., Xiaohu, Y., Wangyang, H., & Liwen, J. (2015). Energy Analysis of Relics Museum Buildings. Energy Procedia, 75, 1809–1818. https://doi.org/10.1016/j.egypro.2015.07.150

Engvang, J. A., & Jradi, M. (2021). Auditing and design evaluation of building automation and control systems based on eu.bac system audit – Danish case study. Energy and Built Environment, 2(1), 34–44. https://doi.org/10.1016/j.enbenv.2020.06.002

Rusmiyati. (2018). Katalog Museum Indonesia 1. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Soydan, Y., & Engin, T. (2014). Lighting building interiors requiring lighting at day times by conveying daylight. ReasearchGate.

Downloads

Published

2021-06-22

How to Cite

Rahmaniar, R., Anisah, S., & Junaidi, A. (2021). Peningkatan Pemahaman PUIL 2000 dan Perhitungan Iluminasi pada Museum Deli Serdang. Jurnal Abdidas, 2(3), 646-651. https://doi.org/10.31004/abdidas.v2i3.326