Program Peningkatan Empati untuk Mencegah Perilaku Bullying pada Siswa Sekolah Dasar
DOI:
https://doi.org/10.31004/abdidas.v5i6.1065Keywords:
Empati, Bullying, Program Peningkatan, SiswaAbstract
Meningkatnya kasus kekerasan atau bullying selama tahun 2023 semakin marak terjadi pada anak-anak di Indonesia. KPAI mencatat sebanyak 2.355 kasus pelanggaran yang masuk sebagai laporan kekerasan anak hingga Agustus 2023. Dalam fenomena bullying, salah satu karakteristik pelakunya adalah memiliki empati yang rendah terhadap para korban (Rigby, 2002). Program peningkatan empati merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dalam membantu siswa meningkatkan empati yang memberikan pengaruh terhadap kasus bullying. Pengabdian ini memberikan program untuk melatih empati pada siswa SD Negeri Batursari 6 kabupaten Demak, dengan manfaat dan hasil yang signifikan untuk meningkatkan empati siswa, sehingga dapat mencegah terjadinya korban-korban yang ditimbulkan akibat perilaku bullying. Program pelatihan ini diikuti oleh kelas 5 SD Negeri Batursari 6 yang berjumlah 58 siswa didampingi masing-masing guru kelas dan kepala sekolah. Terdapat perbedaan yang signifikan pemberian pelatihan pada siswa SD Negeri Batursari 6 Kabupaten Demak. Siswa berpartisipasi secara aktif terutama dalam sesi materi dan simulasi bersama dengan fasilitator, hal ini merupakan pembentuk sikap kesadaran dan responsif siswa dengan teman-temannya.
Downloads
References
Burhan. Pemberdayaan Masyarakat Secara Partisipatif. Departemen Agribisnis FEM IPB; 2002.
Cahyaningrum, V. D., Handarini, D. M., & Simon, I. M. (2024). Pengembangan Panduan Pelatihan Empati Menggunakan Teknik Sinema Edukasi Untuk Mencegah Perilaku Bullying Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 3(3), 11.
Dwi Lestari Nina, Dkk. “Gema Suling” Gerakan Masyarakat Sekolah Tanggap Bullying dalam Upaya Pencegahan Bullying Pada Anak Usia Sekolah. SOLMA. 2019;08(01):01–4.
Nabilah M. Kasus Perundungan Sekolah Paling Banyak Terjadi di SD dan SMP hingga Agustus 2023 [Internet]. databoks. 2023. Available from: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/08/07/kasus-perundungan-sekolah-paling-banyak-terjadi-di-sd-dan-smp-hingga-agustus-2023
Priambada YB. Minim Empati Menjadi Gerbang Awal Perilaku Perundungan Anak [Internet]. kompas.id. 2023. Available from: https://www.kompas.id/baca/riset/2023/08/03/minim-empati-menjadi-gerbang-awal-perilaku-perundungan-anak.
S DW. Kekerasan Terhadap Anak Meningkat Selama 2023, KPAI Catat 2.355 Kasus yang Terjadi di Indonesia [Internet]. JawaPos.com. 2023 [cited 2023 Dec 28]. Available from: https://www.jawapos.com/nasional/013058347/kekerasan-terhadap-anak-meningkat-selama-2023-kpai-catat-2355-kasus-yang-terjadi-di-indonesia
Setjen DPR RI. Indonesia darurat Bullying Anak, Puan Dorong Pemerintah Lakukan Penanganan Khusu [Internet]. DPR RI. 2023 [cited 2023 Dec 28]. Available from: https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/46801/t/Indonesia Darurat Bullying Anak, Puan Dorong Pemerintah Lakukan Penanganan Khusus.
S. Raven, Mellisa A. Preservice Secondary Science Teachers Experiences and Ideas about Bullying in Sciences Classroom. Sci Educ. 2014;23(1).
Syifa, M. N., Purwantini, L., & Qintharah, Y. N. (2023). PELATIHAN EMPATI UNTUK PENCEGAHAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA SEKOLAH DASAR. An-Nizam, 2(3), 122-130.
Thomas R. Indonesia Darurat Bullying [Internet]. BERITASATU. 2023 [cited 2023 Dec 28]. Available from: https://www.beritasatu.com/bplus/1070952/indonesia-darurat-bullying
Tim Penyusun Direktorat Sekolah dasar. Stop Perundungan/Bullying Yuk ! Jakarta; 2021.
Wiryono Singgih SB. KPAI : Dunia Pendidikan Sedang Alami Darurat Kekerasan karena Maraknya Aksi Bullying [Internet]. Kompas. com. 2023 [cited 2023 Dec 28]. Available from: https://nasional.kompas.com/read/2023/10/06/08455131/kpai-dunia-pendidikan-sedang-alami-darurat-kekerasan-karena-maraknya-aksi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Eem Munawaroh, Sinta Saraswati, Dewi Nilam Tyas, Boby Ardhian Nusantara, Firdian Setiya Arinata, Karyono Karyono, Farah Aida Fitrotur Rahmah, Arina Husnunnida, Hafidzanita First Africa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.





